CEGAH ABRASI, SAKA WANABAKTI PASURUAN TANAM RIBUAN MANGROVE DI PESISIR REJOSO

Kali kesekian, Saka Wanabakti Pasuruan menggelar kegiatan konservasi penanaman pohon. Kegiatan tersebut dikemas dalam Biada Alam IV yang dihelat pada Sabtu-Minggu, 18-19 Mei 2024, bertempat di Desa Jarangan Kecamatan Rejoso Kabupaten Pasuruan.

Kegiatan ini diikuti oleh ratusan peserta dari beberapa kota/kabupaten yang ada di Jawa Timur, mulai dari Pasuruan, Malang hingga Sidoarjo. Tercatat lebih dari 160 anggota dan pembina pramuka, ditambah puluhan kelompok masyarakat KTH Mangrove Jaya, Desa Jarangan terlibat dalam giat bakti ini.

Hadir dalam kegiatan ini, pamong saka wanabakti dan beberapa pengurus pramuka cabang Pasuruan. Dalam sambutannya, Kak Mukhamad Fatkhan selaku pamong saka menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat, khususnya anggota pramuka yang selalu setia untuk ikut serta terlibat secara aktif dalam setiap kegiatan yang dimotori oleh saka wanabakti, baik itu Kemah Bakti Penanaman Hutan (KBPH) untuk penanaman di kawasan hutan, maupun Biada Alam untuk penanaman di luar kawasan hutan, yang masing-masing sudah menjadi agenda rutin kegiatan saka wanabakti Pasuruan, minimal sekali dalam setahun. Menurut Kak Fatkhan, kegiatan Biada Alam kali ini memang sedikit berbeda dari biasanya, yaitu dilakukan di daerah pesisir. Hal ini bertujuan untuk membantu mencegah terjadinya pengikisan daratan pesisir atau dikenal dengan istilah abrasi, serta diharapkan dapat melindungi ekosistem di daerah pesisir.

Hadir pula dalam kegiatan ini, penyuluh kehutanan CDK Lumajang, wilayah kerja Pasuruan, Wiwik Karsono. Dalam orasinya, beliau menegaskan bahwa merasa bangga terhadap saka wanabakti yang telah menginisiasi kegiatan ini secara sukarela, dan berharap tidak hanya digelar kali ini saja, melainkan secara rutin dilakukan setiap beberapa bulan sekali untuk menjaga kelestarian daerah pesisir.

Di waktu yang sama, Ulul Azmi selaku ketua KTH Mangrove Jaya dan perwakilan dari masyarakat sekitar juga menyambut baik dan sangat senang kegiatan seperti ini digelar didaerahnya. Hal ini dikarenakan selain dapat menjaga kelestarian alam di daerah pesisir, kegiatan seperti ini sekaligus menjadi hiburan dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar. “Kapan kegiatan kayak gini lagi mas? Warga sini senang banget loh, tadi malam anak-anak kecil ikutan menonton lomba pentas seni dan kampanye lingkungan walaupun sampai larut malam dan beberapa warga merasa sangat terbantu...?” tanya Ulul kepada anggota pramuka yang pamit pulang sesaat setelah Biada Alam IV resmi ditutup.

Dalam pelaksanaan Biada Alam IV ini, saka wanabakti mendapat dukungan penuh dari dinas kehutanan CDK Lumajang, DLH Kabupaten Pasuruan, dan empat mitra yang selama ini sangat konsisten terhadap konservasi, yakni PT. Tirta Investama Aqua Keboncandi, PT. Cheil Jedang Indonesia, PT. Cubiespot Pilar Data Nusantara, dan Tunas Hijau Indonesia. (fat/)