TINGKATKAN KEPEDULIAN SISWA TERHADAP LINGKUNGAN, SDN JIMBARAN I KECAMATAN PUSPO CANANGKAN PROGRAM EKSTRAKURIKULER PLH - TUNASBAKTI

Breaking

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Kamis, 14 Juli 2022

TINGKATKAN KEPEDULIAN SISWA TERHADAP LINGKUNGAN, SDN JIMBARAN I KECAMATAN PUSPO CANANGKAN PROGRAM EKSTRAKURIKULER PLH

 Oleh: Mukhamad Fatkhan

Untuk Memenuhi Tugas PGP, Modul 3.3.a.10 Forum Berbagi Aksi Nyata - Pengelolaan Program yang Berdampak pada Siswa



 

Peristiwa (Facts)

1.  Latar Belakang

SDN Jimbaran I merupakan salah satu lembaga pendidikan yang terletak di lereng Gunung Bromo, yang merupakan bagian dari jajaran gunung pada Pegunungan Tengger, tepatnya di Desa Jimbaran, Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan. Sebagaimana daerah pegunungan pada umumnya, kondisi tanah di sekitar SDN Jimbaran I termasuk tanah yang subur, dan dapat dengan mudah dimanfaatkan untuk menanam berbagai jenis tumbuhan baik sayuran, buah-buahan maupun tanaman keras/kayu-kayuan. Akan tetapi, kondisi tersebut berbanding terbalik dengan kultur budaya masyarakat sekitar yang masih cenderung negatif dalam beberapa hal, karena mungkin rendahnya tingkat pendidikan mereka yang rata-rata hanya lulusan sekolah dasar saja. Itupun tidak lebih dari 40 persen dari 5.000 lebih jumlah warga yang tinggal dan menetap di desa tersebut. Hal ini nampak dari kebiasaan warga sekitar dalam mengelola sampah, yaitu dengan cara langsung membuang ke sungai sekitar. Padahal sebagian besar dari sampah tersebut berupa sampah anorganik/plastik. Akibatnya, saat musim hujan tiba, sampah-sampah plastik tersebut terbawa aliran air sungai menuju ke daerah hilir, tepatnya di daerah dataran rendah dan pesisir pantai, yang setiap tahun terkena/langganan banjir karena banyaknya kiriman sampah dari daerah pegunungan sebagai hulu sungainya.

2.  Alasan

Berangkat dari uraian tersebut, maka sebagai pendidik, guru merasa perlu membuat sebuah program kegiatan yang bukan hanya berdampak kepada murid, melainkan secara masif dan terstruktur dapat mengeksplor berbagai potensi yang ada, serta secara bertahap mampu merubah budaya pola hidup warga sekitar sehingga menjadi lebih produktif dari sebelumnya. Hal tersebut akan dijalankan dalam sebuah program kegiatan ekstrakurikuler Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) bernama Kader Lingkungan Murid Hijau (Si Hijau). Harapan dari berlangsungnya program kegiatan ekstrakurikuler ini adalah mendapatkan hasil yang maksimal dan memiliki dampak yang cukup luas.

3.  Hasil

Adapun hasil yang diharapkan dari program kegiatan ekstrakurikuler tersebut antara lain:

a.    Input

Input pada kegiatan ini berupa waktu pelaksanaan kegiatan yang terjadwal secara berkesinambungan, guru pendamping yaitu wali kelas penanggungjawab, pamong lingkungan/pembina dari unsur guru, instruktur/pemateri sebagai narasumber lingkungan, tumbuhan, sampah, alat kebersihan, alat tanam dan alat olah sampah.

b.    Aktivitas

Aktivitas awal yang mungkin muncul sebelum atau pada saat program kegiatan ekstrakurikuler ini dijalankan dapat berupa: konsultasi guru kepada kepala sekolah selaku pimpinan; koordinasi, kolaborasi dan sosialisasi dengan rekan sejawat; penyusunan rencana program dan jadwal kegiatan; pelaksanaan kegiatan secara rutin dan terbimbing oleh warga sekolah sesuai dengan jadwal yang telah disusun; serta monitoring dan evaluasi terhadap program yang ada.

c.    Hasil Langsung (Output)

Adanya jadwal kegiatan yang terstruktur, lingkungan sekolah yang bersih dan asri, pendampingan yang dilakukan oleh guru pada kegiatan siswa, serta berbagai produk olahan tanaman (sabun/kue lidah buaya) dan sampah (meubeler dari sampah plastik dan pupuk kompos dari sampah organik)  diharapkan menjadi output dari kegiatan ekstrakurikuler ini.

d.    Hasil Antara (Outcome)

Outcome dari program kegiatan ekstrakurikuler ini adalah siswa memiliki kebiasaan merawat lingkungan agar sejuk dan asri, serta terbiasa mengelola sampah dengan prinsip 4R (Reuse, Reduce, Recycle, Rethink).

e.    Dampak (Impact)

Hasil sebagai dampak jangka panjang dari program kegiatan ekstrakurikuler, diharapkan anak dapat tumbuh dengan sehat, kreatif dan inovatif sehingga mampu menjadi pemimpin masa depan yang memiliki kepedulian tinggi terhadap lingkungan.

4.  Dokumentasi

a.    Konsultasi dan Koordinasi



Konsultasi dengan kepala sekolah dan koordinasi dengan rekan sejawat (di luar jam kerja) terkait pelaksanaan program kegiatan ekstrakurikuler Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) 


b.    Sosialisasi Program



 

c.    Menanam Lidah Buaya



 

d.    Memungut Sampah




 

e.    Memilah Sampah




Perasaan (Feelings)

Dalam menjalankan aksi nyata mengelola program yang berdampak pada siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) bernama Kader Lingkungan Murid Hijau (Si Hijau) yang telah diuraikan di atas, saya merasa sangat bahagia, bersemangat, bangga dan optimis. Meskipun hanya berjalan selama dua pekan saja, yaitu pada akhir pekan semester genap tahun pelajaran 2021/2022, atau tepatnya seminggu sebelum dan sesudah Penilaian Akhir Tahun (PAT), rasa bahagia, semangat, bangga dan optimis sudah tersemat dan nampak dalam segala aktivitas kegiatan ekstrakurikuler. Rasa bahagia dan semangat muncul disaat melihat anak-anak yang sedang asyik mengikuti kegiatan ekstrakurikuler dengan penuh semangat yang luar biasa. Beberapa siswa yang ketika belajar di dalam kelas sering diam, terlihan antusias dalam mengikuti kegiatan permulaan ekstrakurikuler tersebut walaupun hanya belajar untuk memungut sampah yang ada di halaman kelas/sekolah. Bangga melihat anak-anak mampu memilah sampah berdasarkan jenisnya (organik/anorganik), walaupun beberapa diantaranya masih terdapat kesalahan dalam mengelompokkan sampah tersebut. Yang jelas mereka para siswa sudah berani kotor untuk pungut dan pilah sampah yang berserakan di halaman sekolah. Selain itu, rasa bangga juga terasa begitu melihat siswa antusias dan berani kotor dalam menanam tumbuhan lidah buaya di tempat bekas yang dibawa dari rumahnya. Selanjutnya optimis bahwa jika kegiatan ekstrakurikuler ini dilakukan secara terus-menerus dan berkesinambunga, bukan tidak mungkin hasil yang didapatkan juga kompleks, baik hasil langsung (output), hasil antara (outcome) dan dampak (impact).

 

Pembelajaran (Findings)

Banyak pelajaran yang diperoleh dari kegiatan yang telah dan sedang dilakukan. Bagi guru, bahwa dalam mengelola program yang berdampak pada siswa, harus memperhatikan segala potensi sumber daya yang ada, sebagai modal/aset sekolah yang dapat dikembangkan sehingga menjadi lebih optimal, efektif dan efisien. Bagi siswa, mereka berlatih untuk lebih peduli terhadap sesama dan lingkungan sebagai implementasi dari karakter profil pelajar Pancasila. Selain itu, pengelolaan sampah dengan prinsip 4R dan pembuatan beberapa produk pengiring seperti sabun dan kue lidah buaya, peralatan meubeler dari sampah plastik, nantinya juga menjadi pelajaran yang produktif bagi siswa dan lingkungan sekitarnya.

 

Penerapan ke Depan (Future)

Selanjutnya yang dapat dilakukan adalah menjalankan program kegiatan ekstrakurikuler berdasarkan rancangan yang telah disusun dan ditetapkan secara maksimal. Koordinasi dan kolaborasi dengan berbagai pihak demi ketercapaian sasaran program juga menjadi bagian yang terintegrasi pada tahap pelaksanaan program kegiatan. Selain itu, rencana perbaikan keterlaksanaan program kegiatan ekstrakurikuler di masa mendatang juga dilakukan dengan cara menyusun manajemen resiko  serta kerangka monitoring dan evaluasi sebagai berikut:

1.  Manajemen Resiko (Risk Management).

Manajemen resiko disusun dengan cara melakukan identifikasi dan analisa terhadap segala resiko yang mungkin terjadi selama program kegiatan ekstrakurikuler berjalan/berlangsung. Kemudian menetapkan skala prioritas dari resiko yang teridentifikasi mulai dari rendah, sedang dan tinggi. Dan yang terakhir guru diharapkan dapat menemukan strategi untuk menanggulangi resiko yang mungkin muncul tersebut.

2.  Monitoring dan Evaluasi (Monev).

Monitoring dilakukan untuk menghimpun informasi dan melakukan analisis internal secara rutin dari program kegiatan ekstrakurikuler yang dijalankan sehingga dapat digunakan untuk proses evaluasi secara periodik. Kerangka monitoring dan evaluasi (monev) disusun dengan cara membuat pertanyaan kunci evaluasi,  menentukan fokus monitoring, merencanakan metode penggalian data, serta menyusun strategi pengolahan data. Kegiatan monitoring dan evaluasi juga harus dilakukan dengan prinsip relevan, berguna, kredibel dan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.


1 komentar:

Post Top Ad

Responsive Ads Here