IKUTI LOKAKARYA 2 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK, CGP KABUPATEN PASURUAN DITANTANG BENTUK KOMUNITAS PRAKTISI DI SEKOLAH

Foto bersama CGP dengan Pengajar Praktik di ruang Pasuruan 3

Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK) Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) resmi menggelar lokakarya kedua pendidikan guru penggerak di beberapa kabupaten dan kota di Jawa Timur, salah satunya di Kabupaten Pasuruan. Kegiatan ini dilaksanakan di dua tempat berbeda, yakni Dalwa Syariah Hotel dan Hotel Horison Pasuruan. Kegiatan yang digelar pada Sabtu, 12/02/2022 ini diikuti oleh 147 Calon Guru Penggerak (CGP) se Kabupaten Pasuruan.

CGP berdiskusi kelompok

Pada lokakarya dua ini, CGP dibekali pengetahuan dan pemahaman tentang pembentukan komunitas praktisi pada lingkungan belajar sebagai strategi pengembangan profesional guru. Dengan adanya komunitas ini, diharapkan segala permasalahan yang ada di lembaga pendidikan bisa teratasi melalui serangkaian proses interaktif dan kolaboratif semua pihak, mulai dari pengawas, kepala sekolah, guru, komite sekolah sampai orang tua murid untuk terlibat secara aktif dalam komunitas ini.

Presentasi hasil kerja kelompok

Komunitas yang merupakan wadah interaksi rutin antar individu/guru yang memiliki semangat dan kegelisahan yang sama tentang praktik baik yang telah dilakukan serta berkeinginan untuk melakukan pengembangan ini memiliki beberapa tujuan. Diantaranya adalah untuk mengedukasi anggota terkait masalah yang dihadapi dalam praktik pembelajaran, memberikan dukungan kepada anggota melalui interaksi dan kolaborasi, mendorong anggota untuk menyebarkan capaian melalui diskusi dan berbagi, serta mengintegrasikan pembelajaran yang didapatkan dengan pekerjaan sehari-hari.

Foto CGP sesaat sebelum lokakarya dimulai

Menurut Fatkhur Rif'an, salah satu CGP yang berasal dari SMP Negeri 2 Kraton, mengaku merasa sangat senang setiap mengikuti kegiatan lokakarya guru penggerak. Dan pada lokakarya dua ini, setiap CGP mendapatkan bekal ilmu pengetahuan dan tantangan untuk dapat membentuk serta menggerakkan sebuah komunitas praktisi di sekolah masing-masing dalam kurun waktu yang telah ditentukan, ungkapnya bahagia. (fat)