Pada hari terakhir ini peserta mendapatkan materi seputar krida dan Tanda Kecakapan Khusus (TKK) kesakaan. Dari keempat krida, binawana menuntut pemahaman lebih dari peserta karena sekaligus praktik dihari itu juga. Setiap tim yang terdiri dari dua peserta harus berhasil membuat lubang tanam sekaligus menanam bibitnya di lahan kosong milik SD tersebut. Bibit yang diperoleh dari persemaian permanen Mojokerto – BPDASHL Brantas Sampean ini adalah jenis mahoni yang berjumlah 21 plc. Dalam waktu 90 menit semua bibit berhasil ditanam dengan sempurna. Menurut Kak Mukhamad Fatkhan Pamong Saka Wanabakti Pasuruan, lamanya durasi praktik menanam ini disebabkan karena cangkul yang tersedia cuma satu, jadi 21 tim harus mencangkul tanah secara bergantian. Kak Fatkhan juga menambahkan, ketika menunggu tim lain yang sedang mencangkul dan menanam, peserta diperbolehkan memberikan kritik/saran/masukan. Sebab menurut Kak Fatkhan kompetensi setiap peserta dalam hal menanam dan tanaman berbeda antara yang satu dengan yang lainnya.
Siang harinya tepat setelah sholat dzuhur peserta kembali melanjutkan perjalanan menuju tempat pelantikan di situs budaya warga sekitar, yaitu Nyai Poh (R. Ayu). Pemilihan tempat pelantikan di tengah hutan ini untuk menyatukan jiwa dan pikiran peserta dengan alam. Bahkan hujan yang turun dihari itu tidak menyurutkan semangat peserta. Hingga selesai prosesi pelantikan hujan pun masih belum reda.
Selanjutnya ke-42 anggota baru ini masih harus menjalani masa pengembangan selama enam bulan ke depan dengan cara mengikuti latihan rutin dan event yang diselenggarakan oleh Saka Wanabakti Pasuruan. Dalam hal latihan rutin, selain anggota saka, tamu saka juga diperbolehkan mengikuti latihan yang digelar setiap dua minggu sekali ini. Untuk tempat latihannya bergantian mulai di kantor Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Tosari sebagai sekretariat utama; Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Keduwung, Puspo, dan Penanjakan; serta beberapa wana wisata dan sekolahan yang berada di sekitar wilayah Kecamatan Gondangwetan – Puspo – Tosari. Setelah melewati masa pengembangan inilah anggota baru berhak menyematkan badge Saka Wanabakti pada seragam pramukanya. Dan pada enam bulan berikutnya anggota baru ini akan membentuk kelompok-kelompok kecil yang lebih spesifik menjadi empat krida, yaitu: Tatawana, Binawana, Gunawana dan Reksawana. 42 anggota baru Saka Wanabakti Pasuruan ini berasal dari Puspo, Tosari, Gondangwetan, Pandaan, Bangil dan Kota Pasuruan.(fat/.)
Foto oleh: M. Diya'ulhaq
Semangatnya luar biasa
BalasHapusMantull
BalasHapusMantabbb ,Sukses selalu kak ⚜
BalasHapusKegiatannya sangat seru..
BalasHapusDan semoga selalu sukses#SakaWanaBaktiPasuruan
Semangat
BalasHapusLanjutkan....
Selamat
BalasHapusHarapan kita semua
BalasHapusSelamat dan sukses
BalasHapusSukses terusss...
BalasHapusJossssss...
BalasHapus